“MODEL DAN
STRUKTUR ATOM”
NAMA : IRWAN SUBAIR
NIM : 12 314 124
KELAS : B
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2014
MODEL DAN STRUKTUR ATOM
A.
PENGERTIAN
ATOM
Atom adalah suatu
satuan dasar materi,
yang terdiri atas inti atom serta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang
bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki
neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian
pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk sebuah molekul. Atom
yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan
yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau
negatif dan disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron
yang terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia
atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur
tersebut.
Istilah atom
berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti
tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep
atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan
oleh para filsuf India
dan Yunani. Pada
abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan
menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi
menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20,
para fisikawan
berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom,
membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika
kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.[1]
Dalam
pengamatan sehari-hari, secara relatif atom dianggap sebuah objek yang sangat
kecil yang memiliki massa yang secara proporsional kecil pula. Atom hanya dapat
dipantau dengan menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop gaya atom. Lebih dari 99,9% massa
atom berpusat pada inti atom, dengan proton dan neutron yang bermassa hampir
sama. Setiap unsur paling tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak
stabil, yang dapat mengalami peluruhan radioaktif. Hal ini dapat
mengakibatkan transmutasi, yang mengubah jumlah proton dan
neutron pada inti. Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras energi,
ataupun orbital,
yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara aras tersebut dengan
menyerap ataupun memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara aras. Elektron
pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur, dan memengaruhi
sifat-sifat magnetis
atom tersebut.
B.
PERKEMBANGAN
TEORI ATOM
Teori atom selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu
sesuai dengan penemuan baru. teori atom telah berkembang sejak abad sebelum
masehi dan menjadi pertanyaan besar di kalangan para ahli filsafat yunani.
Demokritus berpendapat bahwa suatu materi bersifat diskontinu, jika dibelah
terus menerus akan diperoleh materi yang lebih kecil lagi. bagian terkecil yang
tidak bisa dibagi lagi disebut dengan atom. Oke, mari kita lihat teori- teori
tentang atom
1.Teori Atom
Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton
mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton
didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum
kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts).
Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan
selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts
menyatakan bahwa “ Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu
tetap”. Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom
sebagai berikut:
- Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
- Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
- Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
- Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Model Atom Dalton
seperti bola pejal
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola
pejal seperti pada tolak peluru.
-
Percobaan Lavosier
Mula-mula tinggi cairan
merkuri dalam wadah yang berisi udara adalah A, tetapi setelah beberapa hari
merkuri naik ke B dan ketinggian ini tetap. Beda tinggi A dan B menyatakan
volume udara yang digunakan oleh merkuri dalam pembentukan bubuk merah (merkuri
oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier
mengumpulkan merkuri oksida, kemudian dipanaskan lagi. Bubuk merah ini akan
terurai menjadi cairan merkuri dan sejumlah volume gas (oksigen) yang jumlahnya
sama dengan udara yang dibutuhkan dalam percobaan pertama.
-
-
Percobaan Joseph Pruost
Pada tahun 1799 Proust
menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang dihasilkan
melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan yang tetap.
melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan yang tetap.
Percobaan
ke- |
Sebelum pemanasan (g Mg)
|
Setelah pemanasan (g MgO)
|
Perbandingan Mg/MgO
|
1
|
0,62
|
1,02
|
0,62/1,02 = 0,61
|
2
|
0,48
|
0,79
|
0,48/0,79 = 0,60
|
3
|
0,36
|
0,60
|
0,36/0,60 = 0,60
|
Kelemahan Dan Kelebihan Model Atom Dalton
Kelebihannya yaitu :
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian
mengenai model atom
Kelemahannya yaitu :
Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan
suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin bola pejal
dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang
bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.
2.
Teori Atom J. J. Thomson
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik
oleh William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut
tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan
partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan
anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode
merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan
selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena
elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan
positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya
tersebut,Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan
teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson yang menyatakan bahwa:
Atom berbentuk bola padat dengan elektron ber-muatan negatif
menyebar di seluruh bagian bola dan bagian bola lain bermuatan positif.
Gambar
2. Atom Thomson Roti Kismis
Gambaran atom Thomson dapat dilihat seperti pada Gambar di
atas bentuknya seperti roti kismis. Sehingga teori atom Thomson dikenal sebagai
model atom roti kismis.
Model atom ini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang
sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar merata
dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan
sebagai bola positif yang pejal.
Dengan
Percobaan Sinar Katode Thomson mengemukakan tentang elektron, sehingga disebut
sebagai penemu electron.
Sinar dihasilkan dari katoda
Didekatkan dengan magnet sinar
dibelokkan
Dengan magnet sinar dibelokkan
Kemudian ada juga yang meneliti
percobaan ini dengan menggunakan Percobaan tetes Minyak Millikan
Setelah penemuan e/m, dapat ditemukan muatan sebuah elektron
oleh Robert A Millikan (1885 - 1953) pada tahun 1909. Millikan melakukan
percobaan dengan menggunakan tetes minyak sehingga dinamakan perco-baan tetes
minyak Millikan.Dalam percobaannya Millikan menemukan bahwa muatan tetes minyak
yang diukur selalu kelipatan dari nilai tertentu. Nilai itulah yang sama dengan
mutan elektron. Sekarang telah diketahui lebih teliti sebesar, e = 1,6. 10-19
C. Kemudian secara otomatis akan dapat dihitung massa elektron, yaitu
9,11. 10-31 kg.
Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomson
Kelebihannya yaitu : Membuktikan adanya
partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan
bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahannya yaitu : Model Thomson ini
tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom
tersebut
3.
Teori Atom Rutherford
Rutherford
bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners Masreden) melakukan
percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis
emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang
bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat
menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk
menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola
pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau
dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel
alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar
partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari
pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa
akan membelok sudut 90° bahkan lebih. Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi,
diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut: Atom bukan merupakan bola pejal,
karena hampir semua partikel alfa diteruskan :
- Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
- Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan
fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model
atom yang dikenal dengan model atom rutherford yang menyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan
bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa
didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat
partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Gambar 3. Atom Rhuterford
Kelemahan Model Atom
Rutherford
a)
Menurut hukum
fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti memancarkan energi
dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu
akan kehabisan energi dan akhirnya menempel pada inti.
b)
Model atom
rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara rotasinya
terhadap inti atom.
c)
Elektron
memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.
d)
Tidak dapat
menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).
4.
Teori Atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils
Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang
spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan
elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom.
A.
Asumsi Dasar Bohr
Niels Bohr (1885 - 1962) adalah asisten dari Thom-son dan
juga asisten dari Rutherford. Dia merasa belum puas dengan teori-teori atom
yang ada setelah ditemukan-nya spektrum atom hidrogen dengan perumusan BalmerPenjelasan
Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari
Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat,
sebagai berikut:
a. Elektron bergerak mengelilingi inti
(proton) dalam pengaruh gaya elektrostatis.
Gambar electron di bawah pengaruh gaya elektrostatis.
b. Elektron hanya bisa berputar mengelilingi inti
pada orbit tertentu yang memenuhi energi
tertentu dalam keadaan stabil sehingga dinamakan orbit stasioner. Karena harus
memenuhi energi tertentu maka lintasan elektron ini juga dinamakan tingkat energi.
c. Elektron akan memancarkan radiasi jika
berpindah dari tingkat energi yang lebih tinggi
ke tingkat energi yang lebih rendah dan sebaliknya. Energi radiasinya sama dengan
perubahan tingkat energinya dan memenuhi rumus Planck-Einstein.
E2 – E1 = hf
d. Orbit-orbit yang
diperkenankan untuk ditempati elektron adalah orbit-orbit yang memenuhi momentum sudut
kelipatan dari .
L = m v r = n
n dinamakan tingkat energi dan
nilainya adalah 1, 2, 3, 4, ....
B. Jari – jari dan Tingkat Energi
Dari asumsi dasar itulah kemudian
Bohr dapat menurunkan jari-jari lintasan elektron dan memenuhi perumusan
berikut.
dengan : r = jari-jari elektron pada
tingkat n
r0 = jari-jarinya adalah
0,528OA
n = tingkat energy
Dan
besarnya energi yang dimiliki elektron pada tingkat energi tertentunya memenuhi
persamaan berikut.
dengan
: En = energi elektron pada tingkat n
n = tingkat energi (n = 1, 2, 3, ...)
Tingkat-tingkat
energi elektron ini juga memiliki nama lain dan dinamakan kulit. n = 1 adalah
kulit K, n= 2 adalah kulit L, n = 3 adalah kulit M dan seterusnya kulit N, O
dan P.
Gambar
Tingkat energi elektron.
C. Spektrum Atom Hidrogen
Pada
atom hirogen elektron akan mengelilingi inti pada lintasan tertentu. Jika ada
elektron dari luar atau tingkat yang lebih tinggi berpindah menuju ke tingkat
energi lebih rendah maka elektron itu dapat memancar-kan energi yang berupa
gelombang elektromagnetik. Pemancaran ini pertama kali ditemukan oleh J.J
Balmer seorang guru matematika di Swiss pada tahun 1884. Balmer menemukan pancaran cahaya tampak dari
atom hidrogen. Dalam perkembangannya ditemukan berbagai pemancaran gelombang
elektromagnetik sesuai dengan perpindahan elektronnya. Pemancaran berbagai
gelom-bang inilah yang dinamakan dengan spektrum atom hi-drogen. Spektrum
hidrogen ini bersifat diskrit dan dapat dijelaskan dengan baik oleh teori Bohr.
Panjang
gelombang yang dipancarkan pada spektrum atom hidrogen ini memenuhi persamaan
berikut.
dengan
: = panjang gelombang (m)
nA
= kulit yang dituju elektron
nB
= kulit asal elektron
R
= konstanta Rydberg ( 1,097.107 m-1)
Pada
spektrum atom hidrogen ini dikenal ada 5 deret yaitu :
1.
Deret Lyman : Ultra Violet, nA = 1 dan nB = 2, 3, 4, ...
2.
Deret Balmer : cahaya tampak, nA = 2 dan nB= 3, 4, 5, ...
3.
Deret Paschen : Infra Merah 1, nA = 3 dan nB= 4, 5, 6,
...
4.
Deret Brachet : Infra Merah 2, nA = 4 dan nB= 5, 6, 7,
...
5.
Deret Pfund : Infra Merah 3 , nA = 5 dan nB= 6, 7, 8, ...
Menurut
model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan
tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat
energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak
paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi
tingkat energinya.
Gambar
Model Atom Bohr
Kelemahan dan kelebihan teori atom Rutherford diperbaiki oleh Neils Bohr dengan postulat bohr :
Kelemahannya model atom Bohr yaitu :
·
Elektron-elektron
yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan energi tertentu.
·
Dalam orbital
tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap energi jika
berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika berpindah
ke orbit yang lebih dalam
·
tidak dapat
menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
·
Tidak dapat
menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik, pengaruh medan
magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang berelektron lebih banyak.
Kelebihan model
atom Bohr yaitu :
·
atom terdiri
dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
5. Teori Atom Modern
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin
Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner
Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip
ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum
suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”. Daerah
ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut
orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin
Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan
fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron
dalam tiga dimensi.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut
model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat
ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini. Model atom dengan orbital lintasan
elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang
berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar
5. Atom Modern
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian
elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan
tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa
sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa
sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya
sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
C.
STRUKTUR
ATOM ATOM
1. Partikel-Partikel
Dasar Atom
Partikel
dasar penyusun atom adalah proton, netron dan elektron.
Inti atom terdiri dari proton dan netron
dikelilingi elektron yang terletak pada
kulit atom
Atom bersifat netral berarti jumlah
proton (muatan positif)
sama dengan jumlah
elektron (muatan negatif)
Tabel Partikel Atom
Jenis Partikel
|
Penemu/tahun
|
Massa
|
Muatan
|
Lambang
|
Elektron
|
JJ
Thomson
1897
|
0
|
-1
|
-1e0
|
Proton
|
Goldstein
1886
|
1
|
+1
|
+1p1
|
Neutron
|
J.
Chadwick
1932
|
1
|
0
|
0n1
|
2. Nomor
Atom (Z) dan Nomor Massa (A)
X
Keterangan : A = Nomor Massa menyatakan jumlah p dan n
X = lambang
unsur
Z = Nomor Atom menyatakan jumlah p atau e
3. Isotop,
Isobar, dan Isoton
Isotop
ialah atom dari unsur yang sama tetapi berbeda massanya.
Contoh: 6C12
: 6 proton, 6 elektron, 6 neutron
6C13 : 6 proton, 6 elektron, 7 neutron
Perbedaan massa
pada isotop disebabkan perbedaan jumlah neutron.
Isobar
ialah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi
mempunyai nomor massa yang sama.
Contoh: C dengan N; Na dengan Mg
Isoton
ialah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi
mempunyai jumlah neutron sama.
Contoh
: C dengan N; P dengan S
4. Susunan Elektron Dalam
Atom
Elektron yang selalu bergerak
mengelilingi inti atom ternyata berada pada tingkat-tingkat energi tertentu
yang disebut sebagai kulit-kulit atom.
Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron ialah
penyusunan atau pengaturan elektron berdasarkan tingkat energinya dalam suatu
atom. Tingkat energi paling dekat dengan inti atau tingkat energi pertama (n=1)
diberi lambang K atau disebut kulit K. Tingkat energi kedua diberi lambang L,
ketiga M dan seterusnya.
Jumlah elektron maksimum yang dapat
menempati setiap tingkat energi sesuai dengan 2n2(akan diterangkan
lebih rinci di kelas 3), sehingga jumlah elektron dalam tiap-tiap tingkat
energi utama dapat anda lihat pada tabel di bawah ini.
TABEL: KULIT DAN JUMLAH
ELEKTRON MAKSIMUM
Tingkat Energi elektron
|
Lambang Kulit
|
Jumlah elektron Maksimum
|
1
|
K
|
2 elektron
|
2
|
L
|
8 elektron
|
3
|
M
|
18 elektron
|
4
|
N
|
32 elektron
|
5
|
O
|
50 elektron
|
6
|
P
|
72 elektron
|
7
|
Q
|
98 elektron
|
dst
|
dst
|
dst
|
Perhatikan
Contoh Berikut ini!
Atom
|
Jumlah elektron
|
Kulit K
(n = 1)
|
Kulit L
(n = 2)
|
Kulit M
(n = 3)
|
Kulit N
(n = 4)
|
1H
|
1
|
1
|
|||
7Li
|
3
|
2
|
1
|
||
6C
|
6
|
2
|
4
|
||
12Mg
|
12
|
2
|
8
|
2
|
|
33As
|
33
|
2
|
8
|
18
|
5
|
Jumlah
elektron maksimum perkulit = 2n2
Kulit K (n = 1), elektron maksimum = 2(1)2 = 2
Kulit L (n = 2), elektron maksimum = 2(2)2 = 8
Kulit M ( = 3), elektron maksimum = 2(3)2 = 18
dst.
Elektron
Valensi
Elektron
valensi adalah jumlah elektron yang terdapat pada kulit terluar atom suatu
unsur. Elektron valensi
digunakan untuk membentuk ikatan kimia. jadi elektron valensi merupakan penentu
sifat kimia atom unsur.
Contoh:
3Li,
elektron valensi = 1; 6C, elektron valensi = 4
12Mg,
elektron valensi = 2
Posting Komentar